📊 Data Story ini disusun berdasarkan:
198 suara mahasiswa | 5 semester evaluasi | 2022/2023 - 2024/2025
Dipersembahkan dengan ❤️ data storytelling spirit dan secangkir kopi ☕
💡 Share This Vision: Jika Anda percaya pendidikan Indonesia bisa lebih data-driven dan human-centered, bagikan dashboard ini dengan colleagues yang peduli education innovation!
💡 Insight Utama:
Dari 198 total suara yang memberikan evaluasi, 65% merasa puas dengan pembelajaran kalkulus.
Namun, ada penurunan dramatis di periode 2024/2025 yang perlu diinvestigasi lebih lanjut.
📱 Analisis:
Dashboard digunakan untuk menganalisis apakah masalah bersifat isolated atau sistemik.
Scroll ke bawah untuk melihat interactive charts dan analisis mendalam.
Periode | Kalkulus I | Rating | Kalkulus II | Rating | Gap | Status |
---|---|---|---|---|---|---|
2022/23 | 67.35% (33/49) | 3.22 | No data | No data | - | 📊 Baseline |
2023/24 | 72.00% (36/50) | 3.39 | 76.00% (19/25) | 3.50 | +4% | 🌟 Peak Performance! |
2024/25 | 55.81% (24/43) 📉 -16.19% |
3.38 | 54.84% (17/31) 📉 -21.16% |
3.47 | ~0% | 🚨 Crisis! Convergence effect |
Generation Gap: Mahasiswa 2024/2025 yang mengalami pembelajaran online ekstensif selama SMA membutuhkan pendekatan berbeda.
Fondasi Solid: 65% mahasiswa masih puas, Kalkulus II konsisten perform baik, materi favorit tetap stabil.
Target Jelas: Perlambat pace (11.6% → <5%), tingkatkan interaksi (9.3% → <3%), capai 75% kepuasan dalam 1 tahun.
💡 Klik pada setiap bagian di bawah untuk eksplorasi mendalam dan strategi detail...
Seperti detektif yang mencari petunjuk, kita perlu bertanya: mengapa ada masalah yang seakan-akan tiba-tiba muncul di periode 2024/2025? Ada beberapa tersangka yang patut diselidiki:
Kemungkinan terbesar: Mahasiswa angkatan 2024/2025 memiliki karakteristik yang berbeda dari angkatan sebelumnya. Mereka adalah generasi yang mengalami pembelajaran online ekstensif selama SMA akibat pandemi COVID-19.
Generasi ini mungkin membutuhkan pendekatan yang berbeda. Pembelajaran matematika secara virtual selama bertahun-tahun dapat menciptakan gap dalam keterampilan fundamental yang tidak mudah terdeteksi dalam tes standar.
Pressure untuk cover lebih banyak materi
Tekanan institusional atau regulasi
Generasi digital dengan ekspektasi berbeda
Meski ada masalah, penting untuk diingat bahwa 65% mahasiswa masih merasa puas. Ini menunjukkan bahwa fondasi pengajaran masih solid.
Yang menarik, Kalkulus II secara konsisten menunjukkan performa yang lebih baik. Hal ini mungkin karena ukuran kelas yang lebih kecil, mahasiswa yang sudah ter-filter, atau materi yang lebih cocok dengan gaya pengajaran dosen.
Cerita data mata kuliah Kalkulus I dan II ini hanyalah contoh kecil dari hal-hal yang bisa terjadi ketika kita memperlakukan EDOM bukan sekadar kewajiban administratif, tapi sebagai sumber insight yang berharga.
Feedback langsung yang responsive, tidak perlu tunggu akhir semester
Dari overview ke detail per topik bahasan
Sistem peringatan otomatis untuk masalah penting yang timbul
Dialog berkelanjutan antara dosen dan mahasiswa
Data Storytelling + Interactive Feedback + Real-time Insights =
Transformative Learning Experience
Ketika EDOM menjadi interaktif, data bisa bercerita, dan insight langsung diterjemahkan menjadi action - that's when the magic happens! Bukan hanya angka rating yang meningkat, tapi pengalaman belajar yang benar-benar transformative untuk semua.
Di balik setiap angka EDOM, ada cerita tentang mahasiswa yang berjuang memahami konsep, dosen yang berusaha memberikan yang terbaik, dan dinamika pembelajaran yang unik. Ketika kita mendengarkan cerita-cerita ini dengan seksama, kita tidak hanya mendapatkan data - kita mendapatkan wisdom untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik.
Not just raw numbers
Not just isolated fixes
Not just reactive responses
Not just administrative assumptions
📊 Data Story ini disusun berdasarkan:
198 suara mahasiswa | 5 semester evaluasi | 2022/2023 - 2024/2025
Dipersembahkan dengan ❤️ data storytelling spirit dan secangkir kopi ☕